Bahagia, Harus Bagaimana ?

Cerita malam ini, seorang teman mengawali pembahasan dengan membanding-bandinkan susahnya kehidupan dipihak dia karena dia orang yang tidak mampu dibidang fiansial. dia mengatakan keteman saya yang juga sednag mendengarkan ocehannya bahwa dia itu susah, orang tuanya tidak punya apa-apa dari segi materi. Dan dia mengeluhkan bagai mana sengsaranya kehidupan yang dia alami.
Ditambah lagi setelah kuliah ini dia hanya mengangur dan tidak bekerja sama sekali. Dia megatakan susahnya mencari kerja dizaman sekarang. dan dia bercerita bahwa dia pernah bekerja sekitar dua bulan di suatu perusahaan dan akhirnya berhenti karena gajih yang dia anggap kurang.


Setelah lama mengoceh akhirnya dia berpamitan kepadakami karena ingin jalan bersama pacarnya, dan akhirnya dia berlalu. Setelah sejam berlalu Sahabat saya yang satu lagi bercerita bahwa dia dari orang yang tidak punya, bahkan kedua orangtuanya telah meninggal. Dia pontang panting mencari materi untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya.

Dia mengatakan saat ini dibawa enjoy saja, dinikmati dengan apa yang ada. Gajih saya juga tidak tinggi bahkan saya anggap kurang, tapi yaa saya nikmati dan sampai sekarang masih bisa ngopi, rokok dan jangan lupa bahagia katanya, sambil menghisap batang rokok yang ada di tangannya.

Dari cerita dimalam ini saya dapat melihat kata BAHAGIA itu tergantung dari mana kita memandang dan carakita menikmati KEBAHAGIAAN itu. Hampir sama cerita, tetapi beda kesimpulan. Yaaa itulah hidup. Dan seperti kata sahabat saya tadi, JANGAN LUPA BAHAGIA.

0 comments:

Post a Comment

Komentar Anda akan saya moderasi terlebih dahulu.
Terima kasih.

 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Didesain oleh Basir | Top